Inilah 3 Tempat yang akan Disinggahi Setelah Kematian

#image_title

PANJI ISLAM Inilah 3 Tempat yang akan Disinggahi Setelah Kematian

loading…

Setelah kematian akan ada 3 tempat tinggal yang sangat mendebarkan bagi semua manusia, karena itu menentukan selamat atau tidaknya kita. Foto ilustrasi/ist

Dalam Islam, setelah kematian akan ada 3 tempat tinggal yang sangat mendebarkan bagi semua manusia. Tempat apa saja, dan mengapa mendebarkan?

Bacaan Lainnya

“Karena itu menentukan selamat atau tidaknya kita. Siapa yang bisa melewatinya dengan baik, maka besar kemungkinan ia berakhir dengan Bahagia. Namun jika ia melewatinya dengan berat maka besar kemungkinan berakhir dengan celaka,’ujar Ustadz Abdul Halim tri Hantoro S.Pdiyang juga pengajar di IAIN Surakarta ini.

Bagi orang yang beriman, sebenarnya bukan kematian yang ia takuti, melainkan apa yang akan terjadi setelahnya. Sehingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi nasehat akan pentingnya membekali diri untuk menghadapi hari setelah kematian tersebut.

Suatu ketika ada seorang sahabat yang bertanya kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam,” “Wahai Rasulullah, siapakah orang beriman yang cerdas itu?” Beliau menjawab, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling bagus persiapannya setelah kematian.” (HR. Ibnu Majah No. 4259)

Lalu, tempat apa saja yang akan dilalui setelah kematian ini? Berikut paparannya:

1.Alam Kubur

Alam kubur adalah persinggahan pertama yang pasti akan dilalui manusia setelah kematian. Ia begitu mendebarkan karena kita tidak mengetahui apakah di sana kita termasuk yang mendapatkan nikmat atau siksa.

Setiap kali sahabat Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu melewati kuburan, beliau menangis dengan keras seraya berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Alam kubur adalah awal perjalanan akhirat, barang siapa yang berhasil di alam kubur, maka setelahnya lebih mudah. Barang siapa yang tidak berhasil, maka setelahnya lebih berat.” Utsman kemudian berkata, “Aku tidak pernah memandang sesuatu yang lebih mengerikan daripada kuburan.” (HR. At-Tirmidzi. Dihasankan oleh Ibnu Hajar dalam Futuhat Rabbaniyah, 4/192)

Hakikat alam kubur adalah sebagaimana disebutkan dalam banyak ayat al-Quran, salah satunya berikut ini,

وَحَاقَ بِـَٔالِ فِرۡعَوۡنَ سُوٓءُ ٱلۡعَذَابِ ٤٥ ٱلنَّارُ يُعۡرَضُونَ عَلَيۡهَا غُدُوّٗا وَعَشِيّٗاۚ وَيَوۡمَ تَقُومُ ٱلسَّاعَةُ أَدۡخِلُوٓاْ ءَالَ فِرۡعَوۡنَ أَشَدَّ ٱلۡعَذَابِ

“Dan Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (dikatakan kepada Malaikat): Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras.” (QS. Ghafir: 45-46)

Ibnu Katsir menjelaskan, peristiwa di atas terjadi adalah saat di alam kubur.

Hakikat alam kubur juga disebutkan dalam banyak hadis, salah satunya berikut ini,

إِذَا أُقْعِدَ المُؤْمِنُ فِي قَبْرِهِ أُتِيَ، ثُمَّ شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، فَذَلِكَ قَوْلُهُ: {يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالقَوْلِ الثَّابِتِ} [إبراهيم: 27]

“Jika seorang mukmin telah didudukkan di dalam kuburnya, ia kemudian didatangi (dua malaikat lalu bertanya kepadanya), maka dia akan menjawab dengan mengucapkan, ‘Laa Ilaaha Illallah wa anna Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam’. Itulah yang dimaksud qauluts tsabit (ucapan yang teguh) dalam firman-Nya, ‘Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan qauluts tsabit’.” (QS. Ibrahim: 27). (HR. Al-Bukhari)

Sedangkan hakikat adanya siksa dan nikmat surga dapat kita jumpai gambarannya dalam sebuah riwayat bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati sebagian pekuburan di kota Madinah atau Makkah.

Lalu beliau mendengar suara dua orang manusia yang sedang diazab di kuburnya. Beliau bersabda,

يُعَذَّبَانِ، وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ ثُمَّ قَالَ: بَلَى، كَانَ أَحَدُهُمَا لَا يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ، وَكَانَ الآخَرُ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ

“Keduanya sedang diazab. Tidaklah keduanya diazab karena dosa besar (menurut ahli kubur). Lalu Nabi bersabda: Padahal itu merupakan dosa besar. Salah satu di antara keduanya diazab karena tidak bersuci setelah kencing dan yang satunya selalu melakukan namimah (adu domba).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

2.. Tempat Hisab (Perhitungan Amal)

Hisab artinya adalah perhitungan. Apakah yang dihitung? Tentunya adalah amal perbuatan hamba. Perhitungan amal perbuatan hamba saat di dunia yang akan terjadi setelah kematian nanti.

Hisab akhirat adalah peristiwa mendebarkan karena kita tidak tahu apakah termasuk yang dihisab dengan susah atau mudah. Jika mudah, maka ia akan selamat, wal hamdulillah. Akan tetapi jika susah, maka akan celaka, wal iyyadzu billah.

Hakikat hisab amal adalah sebagaimana disebutkan dalam banyak ayat Al-Qur’an, salah satunya adalah:

Sumber Berita: kalam.sindonews.com

PANJI ISLAM
Portal Berita Islam Portal Berita Islam Terpercaya

 
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto? Silakan SMS ke 0813 7824 7999 via EMAIL: admin@panjiislam.com (mohon dilampirkan data diri Anda)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *