3 Orang Meninggal Akibat Longsor di Lumajang Masih 1 Keluarga, Bagian Rumahnya Tertimbun

#image_title

PANJI ISLAM 3 Orang Meninggal Akibat Longsor di Lumajang Masih 1 Keluarga, Bagian Rumahnya Tertimbun

Jakarta, NU Online 
Banjir bandang lahar dingin Semeru dan longsor yang terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (7/7/2023) dini hari mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan 55 keluarga terdampak. Data ini sebagaimana dikemukakan Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang. 

 

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi menyampaikan tiga orang yang meninggal dunia itu masih dalam satu keluarga asal Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Mereka diketahui petugas sudah tidak bernyawa. 

“Dini hari tadi (Jumat) sekitar pukul 04.00, kami berhasil mengevakuasi tiga korban meninggal dunia, yang merupakan satu keluarga,” kata Patria sebagaimana dikutip NU Online dari laman resmi BNPB, Sabtu (8/7/2023).

Bacaan Lainnya

Beberapa bagian rumah korban, tepatnya di kamar tidur dan dapur diketahui tertimbun longsor. Beruntung, petugas masih bisa melakukan evakuasi terhadap korban terdampak yang sudah meninggal dunia itu.

Atas peristiwa bencana alam ini, BNPB mengimbau kepada masyarakat Lumajang khususnya agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan atas potensi terjadinya bencana susulan. Masyarakat Lumajang dapat mengantisipasi hal ini saat terjadi curah hujan yang tinggi sebagaimana beberapa hari terakhir.

“Ketika tidak terjadi hujan, warga dapat bergotong royong untuk mengidentifikasi kondisi tanah labil yang ada di sekitar. Apabila terjadi hujan deras dengan durasi panjang, warga dapat segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat aman,” demikian ajakan BNPB sebagaimana yang ditulis pada laman resminya.

 

Ratusan warga diungsikan
Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Lumajang, Jawa Timur, Ahmad Ali Su’ud menyampaikan, ada ratusan warga dari beberapa desa di Kabupaten Lumajang diungsikan akibat banjir lahar dingin semiru dan longsor. Awal bencana alam ini terjadi pada Jumat (7/7/2023) sekitar pukul 00.10 WIB.

“Kurang lebih 253 (warga),” katanya kepada NU Online saat ditanya update jumlah pengungsi, Jumat malam (7/7/2023).

Warga yang mengungsi diarahkan ke empat titik pengungsian, yakni:

  1. Balai Desa Tumpeng, Kecamatan Candipuro
  2. Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro
  3. Pondok Pesantren Apita Nurussalam Jarit, Kecamatan Candipuro
  4. ​​​​​​​Rumah warga di daerah Jarit, Candipuro.

Menurut Su’ud, sapaan akrabnya, pengungsi terdiri dari kalangan yang beragam. Mulai dari balita, anak-anak hingga orang tua. Sementara aneka kebutuhan yang mendesak untuk mereka di antaranya kasur untuk istirahat, selimut, perlengkapan mandi, makanan siap saji, dan baju ganti. 

“Juga obat-obatan dasar, pempres, dan susu untuk balita. Ini awal kebutuhan yang cukup mendesak,” ungkapnya.

Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Kendi Setiawan

Sumber Berita: www.nu.or.id

PANJI ISLAM
Portal Berita Islam Portal Berita Islam Terpercaya

 
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto? Silakan SMS ke 0813 7824 7999 via EMAIL: admin@panjiislam.com (mohon dilampirkan data diri Anda)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *